SUBANG, - Untuk meningkatkan hasil pertanian padi oleh para petani, pihak Kementerian Pertanian tengah menyusun program Interactive Voice Response (IVR) sistem pemupukan yang menyediakan informasi tentang pemberian pupuk berdasarkan kelayakan lokasi, luas lahan dan jenis pupuk yang dipergunakan. Hal ini terungkap dalam salah satu seminar Open House MK 2011 yang diselenggarakan Balai Besar Penelitian Padi (BB Padi) di Sukamandi Ciasem Subang, IVR sistem pemupukan merupakan pengembangan dari PHSL (Pemupukan Hara Spesifik Lokasi) Padi Sawah yaitu perangkat pembuat keputusan berbasis komputer untuk memberikan rekomendasi pemupukan dalam bentuk pesan singkat (SMS). Program ini merespon dengan cepat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh petani. Setelah itu, rekomendasi pemupukan ditampilkan. Prinsip-prinsip PHSL merupakan hasil penelitian selama hampir 21 tahun yang melibatkan kemitraan IRRI (International Rice Research Intitute/Lembaga Penelitian Padi Internasional) dengan banyak lembaga penelitian lain di Asia. Menurut Dr. Roland Buresh, principal scientist IRRI dalam keterangannya kepada wartawan bahwa teknologi ini telah dipergunakan di negara Bangladesh, India, China, Filipina dan negara-negara Afrika. Cara pengoperasiannya cukup dengan menghubungi nomor tertentu petani dapat memperoleh informasi penggunaan pupuk secara optimal. Guna lebih memudahkan pengguna dalam pengoperasian, program ini menyediakan informasi dalam bahasa daerah di Indonesia. Pada demo yang ditampilkan sementara tersedia 4 bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, Bahasa Jawa dan Bahasa Bali. Direncanakan teknologgi IVR ini akan dirilis pada Oktober 2011 mendatang. Hal senada diutarakan Kepala BB Padi, Dr. Made Mejaya, keberadaan IVR sistem pemupukan di Indonesia diharapkan dapat membantu para petani untuk melakukan komunikasi 2 arah dalam mengoptimalkan penggunaan pupuk dan hasil pertanian. Karena selama ini penggunaan pupuk organik oleh petani masih belum optimal. "Maka dengan adanya IVR ini penggunaan pupuk organik menjadi lebih optimal," ujar Made. Sementara itu menurut peneliti IRRI perwakilan Indonesia, DR. Zulkifli Zaini, saat ini teknologi IVR tengah diprogram supaya mendukung semua operator telepon seluler di Indonesia. Tantangan yang dihadapi banyaknya operator seluler di Indonesia yang menerapkan tarif yang berbeda-beda. Sedangkan diharapkan bisa diakses petani secara free/gratis. "Supaya bisa diakses petani melalui HP walau dengan pulsa kosong sekalipun," kata Zulkifli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar