Subang, Setelah sukses dengan menularkan hoby bermain yoyo, Oke Rosgana (36 tahun) sekarang tengah menghidupkan hoby bumerang. Bagi Oke, melempar bumerang telah menjadi hoby yang sulit ditinggalkan setelah sebelumnya sempat menggeluti miniatur helikopter mainan. Supaya hoby bumerang ini menular lebih luas, dan berinovasi membuat bumerang yang bisa dimainkan di tempat yang tidak luas bahkan indoor sekalipun. Lahirlah type skyplast (4 blade/sayap) dengan radius lintasan 1 -2 meter dan type triplast (3 blade) dengan radius lintasan lebih jauh, 2– 3 meter. Bahan yang dipergunakan bahan plastik sheet. Sehingga jika dimainkan oleh anak-anak sekalipun di dalam rumah tidak membahayakan barang-barang yang ada di dalamnya. Dijelaskan oleh Oke bahwa teknik pembuatan bumerang memiliki rumus dalam menentukan panjang dan bentuk sayap serta ketebalan bahan. Bagi yang memiliki hoby bumerang, Oke menyarankan bisa bergabung dengan Indonesian Sport Bumerang Association(Inasba). Menurut Oke, direncanakan usai Idul Fitrii atau sekitar bulan September atau Oktober akan melaksanakan eksibisi tingkat nasional di Subang. Dengan mempertandngkan melempar bumerang antar anggota.(Humas Subang )
Minggu, 24 Juli 2011
Selasa, 19 Juli 2011
Pelantikan Kepala Desa Ciasemhilir
Subang, - Wakil Bupati Subang, Ojang Sohandi mengakui belum memberikan penghargaan yang layak kepada panitia pemilihan kepala desa yang telah menyelenggarakan pemilihan dengan jumjur dan adil. Hanya Allah SWT yang bisa membalasnya dengan surga-Nya bagi yang iklas. Demikian disampaikannya pada pelantikan Kepala Desa Ciasemhilir Cisem Subang di Kantor Kepala Desa, Selasa (19/7). Selanjutnya diharapkan supaya kepemimpinan selanjutnya bisa mengukir prestasi dimasa depan. Kepala desa yang dilantik ialah Supriatna untuk masa bhakti tahun 2011 -2017 menggantikan Herman Velani. Dasar pelantikan ialah Keputusan Bupati Subang No. 141.1/KEP.396-PEM/2011 Selanjutnya Wakil Bupati menyampaikan bahwa,Pemimpin harus mampu diterima oleh semua golongan dan bersahaja dalam melayani masyarakat. Mampu berpegang teguh kepada aturan yang berlaku. Pada kesempatan tersebut disampaikan mohon maaf kepada masyarakat belum memberikan pelayanan yang maksimal. Khususnya sarana infrastruktur jalan banyak yang kurang baik. "Secara khusus, saya mohon maaf kepada masyarakat," katanya. Namun hal ini adanya keterbatasan kemampuan khususnya dalam hal anggaran. Untuk itu diperlukan menghidupkan semangat gotong royong dalam membangun. Bila ada aspirasi bisa disampaikan dengan cara yang baik melalui saluran yang baik. "Tidak perlu dengan unjuk rasa. Datang saja dengan baik-baik. Kami juga akan menerimanya dengan baik," tambahnya lagi. ( Humas Subang )
Kecerdasan Emosional Diperlukan oleh PNS
Subang, 14 ribu pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Subang selayaknya menjadi kekuatan besar sebagai daya ungkit dalam meningkatkan kinerja Pemeritah Kabupaten Subang. Hasilnya survai menunjukkan selama ini, tingkat kepuasan konsumen masih menunjukkan nilai sedang atau C. Diantara itu semua aspek-aspek kepuasan lainnya masih berada di bawah standar. "Untuk itu diperlukan meningkatkan kharisma birokrasi," Demikian yang dikatakan Wakil Bupati Subang dalam amanatnya pada Apel Kesadaran Nasional di halaman kantor Bupati Subang, Senin (17/7). Adapun salah satu caranya ialah dengan menerapkan kecerdasan emosional di kalangan PNS. Sehingga mereka dalam melayaninya menjadi sebagai pelayan yang baik kepada masyarakat. Selain itu diperlukan harmonisasi antar PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Diperlukan pula staf yang yang handal mengerjakan pekerjaannya. Maka melalui penerapan kecerdasan emosional ditunutun bekerja pada situasi yang berbeda-beda. Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati melepas secara simbolis Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Universitas Subang (UNSUB) Tahun Akademi 2010 – 2011. Pada KKNM kali ini diikuti oleh 400 orang mahasiswa di 6 kecamatan yang terdiri Cisalak, Jalancagak, Sagalaherang, Cijambe, Kasomalang dan Ciater dengan penyebaran di 34 desa. ( Humas Subang )
Penerimaan Peserta Diklatpim BKKBN Pusat
Subang, Dalam pengelolaan Keluarga Berencana diakui oleh Wakil Bupati Subang, Ojang Sohandi, bahwa Kabupaten Subang bukanlah yang terbaik. Juga bukan yang terburuk. Untuk mengukurnya harus berdasarkan penelitian ilmiah. Demikian disampaikan Wakil Bupati Subang, Ojang Sohandi, pada saat menerima Peserta Observasi Lapangan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV BKKBN Angkatan I Tahun 2011 di ruang Rapat Bupati Kantor Setda Kab. Subang, Selasa (19/7). Kegiatan ini diselenggarakan oleh BKKBN Pusat dengan tujuan Namun pihaknya memperoleh data LSI bahwa kepuasan pada BPM KB setinggi 75%. Dengan adanya kegiatan dan kajian seperti sekarang bisa menjadi masukan pada pengambilan keputusan. Sementara itu Koordinator Pelatihan, Kartono Donousodo, SH, M.Pd menyampaikan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 37 orang peserta dengan 8 orang pendamping dari BKKBN Pusat. Maksud kedatangan rombongan ini ialah untuk Diklat penjejangan telah mendapat sertifikasi dari instansi berwenang. ( Humas Subang )
Minggu, 10 Juli 2011
PEMBUKAAN MOPD TINGKAT KABUPATEN SUBANG
SUBANG, Para siswa supaya memanfaatkan kegiatan dengan kegiatan yang bermanfaat pada masa orientasi supaya menjadi yang terbaik. Karena kesempatan yang baik jarang terjadi dua kali. Dikatakan Wakil Bupati Subang, Ojang Sohandi pada Pembukaan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) tingkat Kabupaten Subang tahun ajaran 2011 – 2012 di Lapangan Upacara SMAN 2 Subang, Senin (11/7). Adanya simbol-simbol suku yang diberikan pada masa orientasi merupakan upaya untuk memperkenalkan dunia sekolah dengan suasana nasional. Sehingga masa orientasi sekolah yang semula identik dengan upaya cuci otak menjadi media untuk memperkenalkan kekayaan Indonesia dan diharapkan tumbuh rasa cinta kepada tanah air disamping rasa cinta pada almamater baik yang lama maupun yang baru.Kepada pihak sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan seyogyanya menerapkan 3 aspek pendidikan yaitu pengajaran, pelatihan dan pengasuhan. Pelatihan diberikan kepada siswa supaya ketika usai menjalani pendidikan atau lulus memiliki bekal keahlian yang bisa dipergunakan supaya mengurangi pengangguran. Walaupun aspek pengasuhan lebih pada sekolah yang diasramakan, namun tidak ada salahnya kemudian aspek pegasuhan diterapkan. Menurut laporan Panitia yang disampaikan oleh Kepala Bidang Dikmenjur, pada MOPD tahun ini diikuti oleh 17.654 siswa dari SMPN/MTs dan 11.648 siswa dari SMA/SMK/MA di seluruh Kabupaten Subang. Dengan materi yang diberikan berupa Wawasan Wiyatamandala, perkenalan program sekolah, visi & misi sekolah, perkenalan guru berikut program pendidikanya, perkenalan AD/ART OSIS sesuai dengan Permendiknas No. 39/2008 tentang pembinaan kesiswaan, Pengurus OSIS & prestasi dan perkenalan siswa yang berbakat dan berprestasi. Kegiatan MOPD akan berlangsung dari tanggal 11 - 13 Juli 2011 kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pramuka dan Ke-PMR-an pada 14 - 16 Juli 2011 disekolah masing-masing. ( Humas Subang )
JELANG MASUK SEKOLAH PENJUALAN BUKU MENINGKAT 75%
Pamanukan – Beberapa toko buku dan pakaian seragam sekolah pada Sabtu siang (09/07/2011) ini terlihat cukup ramai dikunjungi oleh pembeli. Sehubungan ada sekolah yang akan memulai kegiatan pada Senin (11/07/2011). Seperti nampak pada salah satu toko buku di Pamanukan Subang, sangat ramai oleh pembeli. Beberapa diantaranya ada yang membeli dalam julam besar. Diakui oleh pengelolanya, Ibu Lia, pada 2 - 3 hari terakhir, penjualan meningkat cukup tajam dari hari biasanya berupa buku, pulpen,pensil dan penghapus. "Sekitar 75%-an lah peningkatannya. Yang banyak dicari oleh membeli itu buku, pulpen, pensil penghapus," kata Lia . Selain itu Para pembeli selain membeli ATK, juga membeli tas dan seragam sekolah. Toko pakaian yang menyediakan seragam sekolah pun tidak luput dari serbuan pembeli. Namun umumnya para pembeli seragam adalah siswa baru yang masuk sekolah. Diperkirakan peningkatan akan tetap terjadi hingga Sabtu depan.
Sedangakan Para penjahit pun meraup untung, diantaranya Darwin, penjahit di Krajan Anggasari Sukasari Subang, yang seminggu belakangan mendapat pesanan jahit seragam sekolah dari SD, SMP dan SMA. Pesanan umumnya dari para siswa baru yang akan mengikuti Masa Orientasi Sekolah (MOS). " Yang biasanya 5 - 7 potong sekarang mendapat pesanan sampai 25 potong. "Kebanyakan yang pesan ke sini siswa baru yang akan mengikut MOS Senin besok," katanya. Untuk memenuhi permintaan pelanggan Darwin ampai harus menambah karyawan yang biasanya cukup oleh 3 orang sampai nambah 3 orang lagi menjadi 6 orang.
Jumat, 08 Juli 2011
14 TAHUN LUMPUH TETAP OPTIMIS
SUBANG, – Di balik sorot mata polosnya terdengar intonasi optimis dari mulut Nurita (43 tahun) ketika menceritakan hidupnya yang mengalami lumpuh selama 14 tahun. Awalnya, kata Nurita saat itu sedang panen di empang. Secara tiba-tiba lutut kanannya terasa nyeri seperti sehabis dipukul dengan benda keras. Membuat tidak bisa bergerak sama sekali. Bisa pulang ke rumah dipapah oleh teman dan kerabatnya yang kebetulan ikut panen. "Saya masih ingat kejadian itu pad 27 Januari 1997," kata putra pertama dari 5 bersaudara dari pasangan Bapak Rasma (64) dan Ibu Darni (50) kepada penulis, Rabu malam (6/7/2011). Ayah Nurita yang saat itu baru pulang dari masjid usai sholat isya menyampaikan dirinya pasrah atas nasib anaknya. Berbagai metode pengobatan dari medis sampai pengobatan alternatif telah dijalani hingga tahun 2000-an. Namun belum membuahkan hasil. Bahkan pernah berobat ke dokter spesialis syaraf. "Tapi cuma sekali. Soalnya tidak ada biaya,"
Keluarganya pasrah hingga kini keseharian Nurita diisi dengan beribadah di masjid atau rumahnya di Kampung Krajan RT. 02/08 Desa Anggasari Sukasari Subang. "Itulah kegiatannya. Habis mau apalagi? Tapi saya salut. Dia itu orangnya optimis," ujar Darwin, salah seorang rekan Nurita. Dulu sebelum lumpuh, kata Darwin, Nurita rajin ikut mengasah keterampilan menjahit di tempat kerjanya. "Potensinya cukup bagus. Mudah-mudahan ada keajaiban bisa menyembuhkannya," ujar Darwin penuh harap. Ketika ditanyakan apakah pernah mengajukan bantuan kepada pemerintah? Kata Rasma keluarganya tidak tahu cara mengajukannya. "Saya tidak tahu bagaimana caranya. Namun bila pemerintah mau membantu saya sangat berterima kasih," kata warga RT. 08/02 Kampung Krajan Desa Anggasari Sukasari Subang Jawa Barat ini. Itu sangat diharapkan sehubungan selama 3 tahun telah habis-habisan. Bahkan empang yang sebelumnya menjadi gantungan hidup keluarga, kini telah habis tergerus abrasi laut.
Sementara itu, Nurita mengatakan jika dirinya berhasil sembuh akan syukuran dan kembali mengasah keterampilan menjahitnya. "Saya kalau sembuh mau syukuran saja dan kembali mejahit," katanya dengan sumringah. ( Humas Subang )
Upaya Raih Adipura Berikan Kenyamanan Pada Masyarakat
SUBANG, Dalam rangka untuk meraih Adipura berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah bersama instansi lainnya. Diantaranya ialah menertibkan kawasan-kawasan titik pantau penilaian seperti di pusat kota. Diantaranya ialah penataan parkir dan penataan pedagang kaki lima dan sosialisasi lokasi parkir di pusat kota. Seperti dikatakan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Harlan Adinata berdasarkan Musyawarah Badan Koordinasi Lalu-Lintas (Bakorlantas) antara Polres dan Pemda Kabupaten Subang pada 23 Juni 2011, diantaranya menyepakati penataan lokasi parkir di jalan Soeprapto Subang untuk parkir mobil ditempatkan sebelah selatan dan parkir motor di sebelah utara jalan. Menurut Harlan upaya ini untuk menjawab tingginya dinamika masyarakat. "Pada penempatannya kami memakai bahu jalan selebar 1,8 meter dengan posisi miring," jelas Harlan, Kamis sore (7/7). Dengan adanya penempatan seperti itu diharapkan bisa lebih tertib, tidak ada lagi motor yang diparkir di atas trotoar dan pejalan kaki nyaman menggunakan trotoar. Apalagi sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri tentu dinamika makin tinggi perlu ada penataan yang menertibkan. Sehingga ketertiban terus dijaga.
Sementara itu pihak Pol PP pun sama melakukan penertiban PKL supaya menempati lokasi yang telah ditentukan. Melakukan penertiban PKL supaya tidak menggunakan trotoar. Menurut Kasie Penegakan Satpol PP Kab. Subang, Bambang Pamungkas, kegiatan yang dilakukannya dalam rangka menegakkan Peraturan Daerah (Perda) khususnya supaya memberikan kenyamanan pada masyarakat dan sebaliknya PKL bisa nyaman berdagang. Dari pengamatan penulis, titik pantau telah bersih dari PKL. Namun lanjut Bambang, setelah berhasil ditertibkan supaya ditindaklanjuti oleh unit Patroli supaya ketertiban ini tetap terjaga. "Setelah ini supaya bisa ditindaklanjuti oleh unit Patroli Unit Pol PP," pungkasnya. ( Humas Subang )
Kamis, 07 Juli 2011
Subang-Pas Eks, Gerah dengan keritikan dari luar gedung wakil rakyat yang menyatakan DPRD lambat menangani masalah pemekaran, hal tersebut dibantah keras oleh Ketua DPRD Subang Atin Supriatin. Menurut Atin lembaga yang dipimpinnya itu sudah memenuhi kewajibannya dengan mengalokasikan anggaran sebesar 400 Juta Rupiah. Tegas atin kini bola panas pemekaran berada di tangan Pemerintah Daerah. Lebih lanjut dikatakannya, proses pemekaran saat ini sudah merupakan kewenganan eksekutif. Pada kesempatan tersebut Atin juga mempertanyakan sikap sejumlah anggota DPRD terkait wacana Pemekaran. Karena saat itu banyak anggota DPRD yang mendesak anggaran pemekaran segera dikeluarkan.
Wakil Bupati Subang meminta aparat tingkatkan kinerja.
Subang , Pas Eks, Plt Bupati Subang Ojang Sohandi meminta semua aparat pemerintah unutk meningkatkan kinerja. Dari 26 Kabupaten /Kota di jawabarat menurutnya, kabupaten Subang sempat berada pada urutan ke 25 dalam Hal Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah atanapi LPPD. Sedangkan untuk masalah pelunasan Pajak Bumi dan Banguan atau PBB menjadi faktor penting untuk memperbaiki LPPD. Terpuruknya LPPD kabupaten Subang, berasal dari tidak adanya laporan dari tingkat desa yang bagus. Melalui beberapa tekanan pada tahun 2009-2010 kemarin, Kabupaten subang naik menjadi ranking ke 9 di tingkat Provinsi Jabar. Kemudian tingkat nasional,d ari 330 kabupaten/kota, subang menduduki peringkat ke 30, itulah sebuah eprestasi yang harus dijaga masyarakat subang dengan kegotong royongannya.
Subang-Inilah Jabar. Selain pegawai negeri sipil (PNS) yang bakal mendapat berkah di bulan Juli ini, ribuan guru daerah terpencil (Gurdacil) di Subang juga bakal mendapat uangkadeudeuh. Pemkab Subang melalui Dinas Pendidikan menganggarkan dana Rp2.4 miliar untuk membayar tunjangan bagi 1.518 Gurdacil se-Subang. "Selain Gurdacil, dana sebesar itu akan diberikan kepada pengawas PNS dan non-PNS dari tingkat SD hingga SMA yang bekerja di daerah terpencil," Demikian yang dikatakan Kabid Program Dinas Pendidikan Subang Ata . ta merinci uang sebesar itu diberikan kepada 1.518 Gurdacil dengan rincian guru SD PNS dan non-PNS sebanyak 1.052 orang dengan alokasi Rp1.644.550.000. Sementara guru SMP PNS dan non-PNS 316 orang, serta guru SMA PNS dan non-PNS sebanyak 150 orang dengan alokasi dana Rp787.850.000. Rencananya dana itu akan dibagikan pada pekan ini. Ata menyatakan, pencairan dana pada Juli ini diharapkan bisa membantu para guru untuk biaya dan kelengkapan sekolah putra-putrinya.
Binong Subang, Ribuan warga yang tergolong Rumah Tangga Sangat Miskin atanapi RTSM di dua Kecamatan, yakni Binong dan Tambak Dahan kembali mendapatkan bantuan Program Keluarga harapan atanapi PKH. Pencairan Program Pemerintah Pusat tersebut, kemarin dilakukan di Kantor Pos Kecamatan Binong. Menurut Pendaming PKH Kecamatan Binong, Basuni Msi mengatakan, jumlah RSTM penerima PKH yang dibinanya sebanyak 1753 Keluarga yang berasal dari 18 desa di Kecamatan Binong dan Tambakdahan. Sedangkan pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Pos Binong, Nandi Rospandi mengatakan, pihaknya selalu siap membantu pelaksanaan pembagian dana PKH. Sedangkan menurut E Sunanta Ssos mantan pendamping PKH Kecamatan Binong yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Trantrib Kecamatan Binong menilai, bahwa program PKH di Kabupaten Subang, khususnya di Kecamatan Binong dan Tambakdahan sudah sesuai dengan tupoksi yang gariskan oleh UPPKH Pusat serta penilaian tersebut didasarkan dari berbagai aspek.
Anggota DPRD Kecam Bulog,
Pamanukan Subang, Kulitas untuk rakyat miskin atanapi Raskin yang disalurkan oleh bulog kembali mendapat sorotan. Karena kualitas beras yang diberikan kualitasnya tidak layak konsumsi. Kejadian ini merupakan kedua kalinya yang menimpa masyarakat Pamanukan, setelah sebelumnya menimpa Desa Mulyasari, kali ini kembali dan menimpa desa Bongas dan beberapa desa lainnya di Kecamatan Sukasari. Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan, beras raskin yang diterima warga Bongas Kecamatan Pamanukan sebanyak 4 ton , sekitar 500 Kg diantaranya dalam keadaan tidak layak konsumsi, seperti bau apek dan terdapat kutu beras. Sedangkan untuk Desa Batangsari, dari jumlah keseluruhan beras raskin yang dikirim ke desa tersebut, diperkirakan 70 persenya berkualitas sangat buruk, seperti warna yang sudah kehitaman, banyak kuta serta bau. Menanggapi serinya Bulog memberikan beras dengan kualitas tidak layak, anggota DPRD Subang dari Pantura Mimin Hermawan mengecam hal tersebut. Menurut Mimin seharusnya, Bulog sebelum menyalurkan beras raskin, harus melalui pengecekan layak atau tidaknya untuk di berikan kepada masyarakat.
Sabtu, 02 Juli 2011
Bedah Rumah di Desa Lengkong jaya Kecamatan Pamanukan
Pamanukan, Untuk membantu kepedulian warga masyarakatnya yang membutuhkan. Pemerintahan desa Lengkongjaya Kecamatan Pamanukan. Menggelar Bedah Rumah warganya. Bedah rumah milik mini 70 tahun warga dusun kali mati RT 2 RW OI Desa lengkongjaya di gelar pada minggu kemarin. Bedah rumah dengan ukuran 4 kali 3 ini di bangun berasal dari dana kas desa swadaya masyarakat dusun kali mati dan juga bantuan dari LSM Mappeling dan juga LSM Bentar pantura dan juga para bakal calon kepala desa lengkongjaya .PLT Kepala desa Lengkongjaya Haerudin adi wijaya mengatakan, pihaknya sengaja menggelar berdah rumah tersebut, tujuannya untuk mengurangi beban warganya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya.(Reporter GSP Radio )
Pohon Berbuah Dua Diyakini Bisa Obati Penyakit
Subang - Pohon ajaib yang berbuah dua jenis di Kampung Kareo, Desa Caracas, Kecamatan Kalijati Subang diyakini warga setempat bisa mengobati sejumlah penyakit. Warga yang datang ke lokasi pohon itu ditanam, selain untuk melihat dari jarak dekat, juga memetik daun dan mengambil kulit batang pohon berbuah jambu biji dan kopi itu.
Mereka meyakini batang pohon dan daun pohon ajaib itu bisa menyembuhkan penyakit yang kerap diidap warga setempat seperti batuk dan maag. Meskipun belum teruji secara medis, namun pohon milik Kosep itu menjadi alternatif obat bagi warga setempat. "Yang diambil daun atau kulit pohonnya. Setelah dibersihkan, kemudian direndam air panas, setelah larut baru diminum. Kebanyakan warga di sini kalau sakit batuk ga sembuh-sembuh minum itu langsung ilang,"
ujar Erwin, warga setempat mengatakan . Selain berkhasiat mengobati penyakit, pohon itu bisa mengusir makhluk halus. Caranya dengan menanam salah satu batang pohon itu di pekarangan rumahnya.[den] ( Inilahjabar)
e-KTP Segera dDirilis di Kabupaten Subang
Subang, Pemerintah Kabupaten Subang menargetkan merilis satu juta seratus ribu KTP elektronnik (e-KTP) pada 2012. KTP elektronik yang akan dirilis dilengkapi dengan pengamanan sidik jari dan sensor retina mata. Sehingga akan menghindari KTP ganda. Selanjutnya mampu mengantisipasi menyebarnya kegiatan yang dilarang oleh negara. "Diantaranya aksi terorisme yang sering memanfaatkan Kabupaten Subang sebagai jalur lintas kegiatannya," ujar Wakil Bupati Subang"Keberadaan KTP elektronik jangan sampai kalah oleh (sinetron) Islam KTP," ujar Wakil Bupati berseloroh. KTP eletronik Merupakan inovasi Pemerintah kabupaten Subang dalam meningkatkan pelayanan kependudukan. Inovasi ini sebagai jawaban atas tingginya dinamika kependudukan di Subang. Sehingga dengan inovasi ini bisa memberikan solusi pelayanan kependudukan yang terbaik. Diingatkan kembali oleh Wakil Bupati bahwa inovasi dalam suatu organisasi paling tidak harus memenuhi 3 aspek yaitu: menigkatkan efektifitas tercapainya tujuan organisasi, memberikan rumusan permasalahan dan memberikan solusinya serta harus diterima oleh masyarakat. ( HS )
Situs Istri Prabu Siliwangi Ditemukan di Subang
Subang - Situs purbakala istri Prabu Siliwangi, Nyai Subang Larang resmi ditetapkan berada di Desa Nangerang, Kecamatan Binong, Subang. Situs berupa bebatuan dan perhiasan serta sejumlah benda peninggalan Subang Larang pertama kali ditemukan pada 1979 dan 1981 di daerah Teluk Agung dan Muara Jati oleh Abah Roheman, warga setempat. Karena usianya sepuh, Abah Roheman mengamanatkan benda nilai sejarah itu kepada putranya Jajat Sandjaya. Setelah melalui tahapan kajian dan penelitian oleh para ahli arkeologi, benda purbakala itu disimpulkan memiliki kesamaan dengan yang ada di Pakuan, Bogor. "Situs ini memiliki nilai sejarah penting, tidak ada Cirebon kalau tidak ada Subang Larang. Batu itu, kalau saat ini Mixer yang digunakan masa lalu," ujar Luthfi Yaundri, arkeolog dari Balai Arkeologi Bandung kepada INILAH.COM,Kamis (29/6/2011). Penemuan benda bernilai sejarah itu, kata Luthfi, mengungkap dan menyambung sejarah Prabu Siliwiangi, tokoh besar masyarakat Sunda yang Raja Pajajaran. Itu juga mengungkap data baru bahwa Subang merupakan bagian dari perjalanan era prasejarah. "Ini mempertegas, Subang pernah dilalui massa prasejarah, Subang pernah disinggahi pada masa Hindu, Budha hingga Islam pada abad sekitar 17 dan 18," paparnya.
Penemuan benda sejarah ditemukan di sebuah kebun Jati yang berjarak sekitar 2 km dari jalan raya yang menghubungkan Subang Kota dan Pamanukan Jalur Pantura.[den]
Situs Subang Larang Bakal Jadi Wisata Budaya
Subang - Situs Subang Larang di Desa Nanggerang, Kecamatan Binong bakal menambah khazanah wisata budaya di Kabupaten Subang. Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Jabar Herdiwan Iing Suratman, untuk menunjang menjadi wisata budaya, perlu adanya penataan area situs Subang Larang di Teluk Agung dan Muarajati tersebut. Pihak Provinsi sendiri akan mengucurkan dana Rp500 juta untuk pembenahan termasuk pemagaran area situs. “Misalnya di sini ada barang-barang cinderamata seperti mirip pisau atau lainnya, dan perlu dilakukan pemagaran untuk mengamankan situs atau masyarakat ada yang menemukan situs yang lainnya ” ujar Herdiwan di temui di lokasi situs Subang Larang, Kamis (30/6/2011). Sementara itu, Dinas Budaya, Pariwisata dan Pemuda Olahraga (Disbudpora) Subang masih belum memastikan anggaran yang bakal dikucurkan untuk pengelolaan situs Subang Larang. Saat didesak apakah anggaran akan lebih besar dari Pemprov, Kasie Budaya Disbudpora Subang Mulyana hanya bisa mengamini. Sebelumnya, Abah Roheman menemukan situs Subang Larang itu di dua tempat yakni Teluk Agung dan Muarajati Desa nangerangm kecamatan Binong. Benda sejarah berupa batu, bejana ukuran kecil dan manik-manik
ditemukan pada 1979 dan 1981. Setelah dilakukan kajian ahli arkeologi, benda purbakala itu memiliki nilai historis lahirnya Rara Santang atau Sunan Gunudjati. Subang Larang sendiri merupakan istri Pamanah Rakas atau Prabu
Siliwangi yang juga Raja Pajajara. Dari pernikahannya itu, Subang Larang melahirkan beberapa keturunan diantaranya Rara Santang atau Sunan Gunung Djati dan Sultan Hasanudin yang mendirikan kerajaan di Banten.[den] ( Inilah jabar )
PNS Subang Capai 14.250, DPRD Dukung Moratorium
Subang, DPRD subang mendukung sepenuhnya usulan moratorium atau penghentian sementara penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Wakil Ketua DPRD Subang Agus Masykur Rosyadi mengungkapkan, gagasan yang dilontarkan Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional untuk menghentikan sementara rekrutmen PNS sudah sangat tepat dan harus dilakukan, khususnya di Pemkab subang. Dengan jumlah PNS Pemkab Subang yang mencapai 14.250 orang, kata Agus, selain akan menguras banyak anggaran negara, juga tidak memberi jaminan kualitas kinerja pegawai dan atau pelayanan publik meningkat meningkat. Agus menjelaskan, dari Rp1,3 triliun yang berasal dari APBD 2011, sekitar 72% terkuras untuk biaya tidak langsung atau belanja pegawai. Sedangakn biaya langsung untuk kepentingan rakyat kurang dari 30%. Namun jumlah PNS yang cukup besar tersebut tidak memberi banyak peningkatan kinerja pada aparat pemerintah. Sebaliknya, tidak menutup kemungkinan muncul masalah baru. ( injab)
Langganan:
Postingan (Atom)