Jumat, 08 Juli 2011

14 TAHUN LUMPUH TETAP OPTIMIS



SUBANG, – Di balik sorot mata polosnya terdengar intonasi optimis dari mulut Nurita (43 tahun) ketika menceritakan hidupnya yang mengalami lumpuh selama 14 tahun. Awalnya, kata Nurita saat itu sedang panen di empang. Secara tiba-tiba lutut kanannya terasa nyeri seperti sehabis dipukul dengan benda keras. Membuat tidak bisa bergerak sama sekali. Bisa pulang ke rumah dipapah oleh teman dan kerabatnya yang kebetulan ikut panen. "Saya masih ingat kejadian itu pad 27 Januari 1997," kata putra pertama dari 5 bersaudara dari pasangan Bapak Rasma (64) dan Ibu Darni (50) kepada penulis, Rabu malam (6/7/2011). Ayah Nurita yang saat itu baru pulang dari masjid usai sholat isya menyampaikan dirinya pasrah atas nasib anaknya. Berbagai metode pengobatan dari medis sampai pengobatan alternatif telah dijalani hingga tahun 2000-an. Namun belum membuahkan hasil. Bahkan pernah berobat ke dokter spesialis syaraf. "Tapi cuma sekali. Soalnya tidak ada biaya,"  
Keluarganya pasrah hingga kini keseharian Nurita diisi dengan beribadah di masjid atau rumahnya di Kampung Krajan RT. 02/08 Desa Anggasari Sukasari Subang. "Itulah kegiatannya. Habis mau apalagi? Tapi saya salut. Dia itu orangnya optimis," ujar Darwin, salah seorang rekan Nurita. Dulu sebelum lumpuh, kata Darwin, Nurita rajin ikut mengasah keterampilan menjahit di tempat kerjanya. "Potensinya cukup bagus. Mudah-mudahan ada keajaiban bisa menyembuhkannya," ujar Darwin penuh harap. Ketika ditanyakan apakah pernah mengajukan bantuan kepada pemerintah? Kata Rasma keluarganya tidak tahu cara mengajukannya. "Saya tidak tahu bagaimana caranya. Namun bila pemerintah mau membantu saya sangat berterima kasih," kata warga RT. 08/02 Kampung Krajan Desa Anggasari Sukasari Subang  Jawa Barat ini. Itu sangat diharapkan sehubungan selama 3 tahun telah habis-habisan. Bahkan empang yang sebelumnya menjadi gantungan hidup keluarga, kini telah habis tergerus abrasi laut.
Sementara itu, Nurita mengatakan jika dirinya berhasil sembuh akan syukuran dan kembali mengasah keterampilan menjahitnya. "Saya kalau sembuh mau syukuran saja dan kembali mejahit," katanya dengan sumringah. ( Humas Subang )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar